Jumat, 17 April 2015

Biografi Rudy Hartono

gua disini mau kasih tau biografi bulung tangkis yang sangat terkenal dengan cara bermainnya....

BIOGRAFI

Rudy Hartono Kurniawan lahir degan nama Nio Hap Liang pada tanggal 18 agustus 1949, Surabaya, Jawa Timur adalah salah satu mantan bulu tangkis indonesia yang namanya pernah di abadikan Guiness Book of World Records tahun 1982 karena berhasil membawa nama Indonesia meraih juara All England delapan kali dan memenangkan empat kali Thomas Cup.

Dalam masa kecil nya Rudy tertarik untuk mengikuti berbagai cabang di sekolahnya. Waktu SD Rudy suka berenang, kemudia di SMP ia gemar bermain bola voli, dan di SMA i menjadi pemain bola yang baik. Meski demikian bulu tangkis menjadi minatnya yang besar.

Ayah rudy pun juga pernah bermain bulu tangkis di kompetisi kelas utama di Surabaya. Rudy pun di latih secara sistematik pada asosiasi Bulu Tangkis  Oke yang didirikan oleh Zulkarnain  pada tahun 1951 dengan pola latihan yang telah ditentukan oleh ayahnya.

Program pelatihan Zulkarnain ditekankan empat hal , yaitu kecepatan, pengaturan nafas yang baik, konsistensi permainan dan sifat agresif dalam menjemput target. Sebelum di Oke, Rudy lebih banyak berlatih dengan turun ke jalan. Ia berlatih di jalan-jalan beraspal yang seringkali masih kasar dan penuh kerikil, di depan kantor PLN di Surabaya, yang  bernama Jalan Gemblongan.

Setelah beberapa lama bergabung dengan klub ayahnya, akhirnya Rudy memutuskan untuk pindah ke klub bulu tangkis yang lebih besar yaitu Rajawali Group yang banyak menghasilkan pemain bulu tangkis dunia. Di tahun 1965, Rudy bergabung dengan Pusat Pelatihan Nasional untuk Thomas Cup.

Setelah bergabung dengan Pusat Pelatihan Nasional untuk Thomas Cup, kemampuannya meningkat. Ia menjadi bagian dari tim Thomas Cup yang menang pada 1967. Setahun kemudian, di usia 18 tahun, ia meraih juara yang pertama di Kejuaraan All England mengalahkan pemain Malaysia Tan Aik Huang dengan skor 15-12 dan 15-9. Ia kemudian menjadi juara di tahun berikutnya hingga 1974.

Gerakan Rudy di arena permainan dikenal dengan cepat dan kuat. Ia sangat menguasai permainan dan tahu kapan harus bermain reli atau cepat. Sekali ia melancarkan serangan, lawannya nyaris tidak bisa berkutik. Meski sudah mengundurkan diri, banyak orang yang masih percaya bahwa ia masih bisa menjadi pemenang, sehingga banyak orang menjulukinya sebagai "Wonderboy".

Kunci keberhasilan Rudy diakuinya karena dia selalu memperkuat pikiran dan imannya dengan berdoa. Rudy memegang teguh prinsip manusia yang berusaha, tapi Tuhan yang memutuskan.

Setelah pensiun, Rudi sempat menjadi Ketua Bidang Pembinaan PB PBSI (1981-1985) di bawah kepengurusan Ferry Sonneville. Ia memimpin klub yang terdiri dari pemain-pemain yang lebih muda darinya, seperti Eddy Kurniawan, Hargiono, Hermawan Susanto dan Alan Budikusuma. Selain itu, Rudy juga mengembangkan bisnis peternakan sapi perah di daerah Sukabumi dan alat olahraga dengan menjadi agen merk Mikasa, Ascot, juga Yonex.

Kemudian melalui Havilah Citra Footwear yang didirikan pada 1996, ia mengimpor berbagai macam pakaian olahraga. Selain itu, Rudy pun pernah menjadi pengusaha oli merek Top 1 dan menjadi pemain dalam film Matinya Seorang Bidadari pada tahun 1971 bersama Poppy Dharsono. Bahkan, berkat nama besarnya di dunia bulu tangkis, United Nations Development Programme (UNDP) sempat menunjuk Rudy sebagai duta bangsa untuk Indonesia. UNDP adalah organisasi PBB yang berperang melawan kemiskinan dan berjuang meningkatkan standar hidup, dan mendukung para perempuan.
 

Sekarang, Rudy tidak lagi mengayunkan raketnya di udara. Faktor usia dan kesehatan membuat ia tidak bisa melakukannya. Sebab sejak ia menjalani operasi jantung di Australia pada 1988, ia hanya bisa berolahraga dengan berjalan kaki di seputar kediamannya. Walaupun demikian, sejarah pada bulu tangkis tidak pernah mati.

1 komentar: