Biografi Rudy Hartono
gua disini mau kasih tau biografi bulung tangkis yang sangat terkenal dengan cara bermainnya....
BIOGRAFI
Rudy
Hartono Kurniawan lahir degan nama Nio Hap Liang pada tanggal 18
agustus 1949, Surabaya, Jawa Timur adalah salah satu mantan bulu tangkis
indonesia yang namanya pernah di abadikan Guiness Book of World Records
tahun 1982 karena berhasil membawa nama Indonesia meraih juara All
England delapan kali dan memenangkan empat kali Thomas Cup.
Dalam masa kecil nya Rudy tertarik untuk mengikuti berbagai cabang di
sekolahnya. Waktu SD Rudy suka berenang, kemudia di SMP ia gemar bermain
bola voli, dan di SMA i menjadi pemain bola yang baik. Meski demikian
bulu tangkis menjadi minatnya yang besar.
Ayah rudy pun juga pernah bermain bulu tangkis di kompetisi kelas utama
di Surabaya. Rudy pun di latih secara sistematik pada asosiasi Bulu
Tangkis Oke yang didirikan oleh Zulkarnain pada tahun 1951 dengan pola
latihan yang telah ditentukan oleh ayahnya.
Program pelatihan Zulkarnain ditekankan empat hal , yaitu
kecepatan, pengaturan nafas yang baik, konsistensi permainan dan sifat
agresif dalam menjemput target. Sebelum di Oke, Rudy lebih banyak
berlatih dengan turun ke jalan. Ia berlatih di jalan-jalan beraspal yang
seringkali masih kasar dan penuh kerikil, di depan kantor PLN di
Surabaya, yang bernama Jalan Gemblongan.
Setelah
beberapa lama bergabung dengan klub ayahnya, akhirnya Rudy memutuskan
untuk pindah ke klub bulu tangkis yang lebih besar yaitu Rajawali Group
yang banyak menghasilkan pemain bulu tangkis dunia. Di tahun
1965, Rudy bergabung dengan Pusat Pelatihan Nasional untuk
Thomas Cup.
Setelah bergabung dengan Pusat Pelatihan Nasional
untuk Thomas Cup, kemampuannya meningkat. Ia menjadi bagian dari
tim Thomas Cup yang menang pada 1967. Setahun kemudian, di usia 18
tahun, ia meraih juara yang pertama di Kejuaraan All England mengalahkan
pemain Malaysia Tan Aik Huang dengan skor 15-12 dan 15-9. Ia kemudian
menjadi juara di tahun berikutnya hingga 1974.
Gerakan
Rudy di arena permainan dikenal dengan cepat dan kuat. Ia sangat
menguasai permainan dan tahu kapan harus bermain reli atau cepat. Sekali
ia melancarkan serangan, lawannya nyaris tidak bisa berkutik. Meski
sudah mengundurkan diri, banyak orang yang masih percaya bahwa ia masih
bisa menjadi pemenang, sehingga banyak orang menjulukinya sebagai
"Wonderboy".
Kunci keberhasilan Rudy diakuinya karena dia selalu
memperkuat pikiran dan imannya dengan berdoa. Rudy memegang teguh
prinsip manusia yang berusaha, tapi Tuhan yang memutuskan.
Setelah
pensiun, Rudi sempat menjadi Ketua Bidang Pembinaan PB PBSI (1981-1985)
di bawah kepengurusan Ferry Sonneville. Ia memimpin klub yang terdiri
dari pemain-pemain yang lebih muda darinya, seperti Eddy Kurniawan,
Hargiono, Hermawan Susanto dan Alan Budikusuma. Selain itu, Rudy juga
mengembangkan bisnis peternakan sapi perah di daerah Sukabumi dan alat
olahraga dengan menjadi agen merk Mikasa, Ascot, juga Yonex.
Kemudian
melalui Havilah Citra Footwear yang didirikan pada 1996, ia mengimpor
berbagai macam pakaian olahraga. Selain itu, Rudy pun pernah menjadi
pengusaha oli merek Top 1 dan menjadi pemain dalam film Matinya Seorang
Bidadari pada tahun 1971 bersama Poppy Dharsono. Bahkan, berkat nama
besarnya di dunia bulu tangkis, United Nations Development Programme
(UNDP) sempat menunjuk Rudy sebagai duta bangsa untuk Indonesia. UNDP
adalah organisasi PBB yang berperang melawan kemiskinan dan berjuang
meningkatkan standar hidup, dan mendukung para perempuan.
Sekarang,
Rudy tidak lagi mengayunkan raketnya di udara. Faktor usia dan kesehatan
membuat ia tidak bisa melakukannya. Sebab sejak ia menjalani operasi
jantung di Australia pada 1988, ia hanya bisa berolahraga dengan
berjalan kaki di seputar kediamannya. Walaupun demikian, sejarah
pada bulu tangkis tidak pernah mati.
Bagus, dan jelas biografinya.
BalasHapus